LPBI NU Kota Semarang Dirikan Posko Peduli Banjir di Tambak Rejo

SEMARANG – nuonline.com — Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) PCNU Kota Semarang mendirikan Posko LPBI NU PCNU Kota Semarang di Kelurahan Tambak Rejo, Kecamatan Gayamsari, sejak 28 Oktober 2025. Posko ini didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak banjir di wilayah tersebut.
Posko tersebut melayani kebutuhan konsumsi bagi sekitar 1.200 warga yang tersebar di 9 RW di wilayah Kelurahan Tambak Rejo. Penanggung jawab kegiatan adalah Ketua LPBI NU Kota Semarang dr. Hayi Wildani dan Sekretaris LPBI NU Zidane Esriyanto.
Adapun tenaga di posko terdiri dari relawan NU dan pengurus lembaga yang bertugas di berbagai bagian, seperti dapur umum, pelayanan kesehatan, dan distribusi logistik. Setiap hari, para relawan bergotong royong menyiapkan makanan bagi warga yang masih terdampak genangan air.
Dalam kunjungan ke posko pada Kamis (30/10), hadir Plt Lurah Tambak Rejo Sukiswo serta Camat Gayamsari Cinung Jatmiko. Mereka turut memberikan dukungan dan apresiasi kepada LPBI NU atas kepeduliannya terhadap masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, dr. Agus Khunaifi selaku Ketua MECNU Ngaliyan, juga turut hadir memberikan bantuan bingkisan berupa beras, minyak goreng, dan telur bagi warga terdampak banjir. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang masih berada di pengungsian.
Ketua LPBI NU, dr. Hayi Wildani, menyampaikan bahwa pendirian posko ini merupakan bentuk nyata khidmat NU kepada umat.
> “Kami berharap bencana banjir ini segera teratasi, dan warga diberikan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi ujian ini,” ujar dr. Hayi.
Sementara itu, Sekretaris LPBI NU, Zidane Esriyanto, menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan dan kecamatan untuk memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran.
Posko LPBI NU PCNU Kota Semarang rencananya akan tetap beroperasi hingga kondisi di Tambak Rejo benar-benar pulih dan warga bisa kembali beraktivitas secara normal.
Semarang, 30 Oktober 2025
(Saifudin)
