Kisah Inspiratif Pengusaha Muslim yang Menolak Monopoli Pangan Demi Keberkahan
1 min read

Kisah Inspiratif Pengusaha Muslim yang Menolak Monopoli Pangan Demi Keberkahan

BANJARNEGARA. nujateng. Com – Dalam sejarah Islam, banyak kisah inspiratif tentang kejujuran dalam berdagang.

Salah satunya datang dari seorang pengusaha muslim di kota Wasith, Iraq, yang menolak praktik monopoli pangan meski bisa meraup untung besar.

Suatu hari, sang pengusaha mengirim kapal berisi gandum hasil panen terbaik menuju kota Basrah.

Baca Juga: Rahasia Ketenangan Hati dalam Menerima Takdir Allah dengan Tawakal

Ia memerintahkan pekerjanya untuk menjual gandum itu segera dengan keuntungan wajar.

Namun, setibanya di sana, para pedagang lokal menyarankan agar stok ditahan dulu selama seminggu agar harga naik.

Sang pekerja pun tergoda dan mengikuti saran itu. Hasilnya, harga melonjak tinggi dan keuntungan pun berlipat.

Namun, ketika kabar itu sampai ke telinga sang pengusaha, ia justru bersedih.

Ia berkata bahwa tindakan menahan barang kebutuhan pokok agar harga naik termasuk perbuatan zalim dan dilarang dalam Islam, karena menyulitkan masyarakat banyak.

Ia pun memerintahkan agar seluruh keuntungan tersebut disedekahkan kepada fakir miskin di Basrah, sebagai bentuk penebusan atas kesalahan itu.

Baca Juga: Sulit Bayar Utang? Begini Hukum Utang dalam Islam dan Doa Mustajab agar Segera Lunas!

Kisah ini menjadi pengingat penting bagi para pelaku usaha masa kini. Islam tidak hanya mengajarkan cara berdagang yang menguntungkan, tetapi juga menekankan etika dan keadilan.

Praktik monopoli, penimbunan, dan manipulasi harga bukan hanya merugikan orang lain, tetapi juga menghilangkan keberkahan rezeki.

Dalam dunia modern, kita sering melihat fenomena serupa dalam skala besar.

Namun, kisah pengusaha dari Wasith ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kejujuran, amanah, dan empati kepada sesama tetap relevan.

Rezeki yang halal dan berkah tidak datang dari kelicikan, melainkan dari hati yang bersih dan niat yang tulus.

Sebuah teladan agung bahwa dalam bisnis, keberkahan jauh lebih berharga daripada keuntungan sesaat.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *