Membersihkan Rumah, Kewajiban Istri atau Suami? Ini Penjelasan Bijak Menurut Islam
nujateng.com – Dalam kehidupan rumah tangga, membersihkan rumah sering kali dianggap sebagai tugas istri.
Banyak yang beranggapan bahwa perempuan bertanggung jawab penuh membersihkan rumah atas urusan domestik, mulai dari memasak, mencuci, hingga menata rumah agar nyaman.
Namun, benarkah pandangan mengenai membersihkan rumah itu sejalan dengan ajaran Islam?
Islam memandang membersihkan rumah bukan semata tanggung jawab salah satu pihak, melainkan bagian dari kerja sama dan saling tolong-menolong dalam kebaikan.
Rasulullah Saw adalah teladan terbaik dalam hal ini. Dalam sebuah riwayat, Aisyah radhiyallahu ‘anha menyebutkan bahwa Nabi membantu pekerjaan rumah tangga, menjahit pakaiannya sendiri, dan memerah susu hewan peliharaannya.
Ini menunjukkan bahwa membersihkan rumah dan menjaga kerapian adalah bagian dari akhlak mulia yang dapat dilakukan siapa pun di dalam keluarga.
Lebih dari sekadar pekerjaan fisik, membersihkan rumah juga memiliki nilai spiritual.
Rumah yang bersih dan rapi memantulkan ketenangan hati, menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah, dan mengundang malaikat rahmat.
Islam mengajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita.
Oleh karena itu, suami dan istri sebaiknya saling berbagi peran, bukan menuntut satu sama lain. Rumah tangga yang sakinah lahir dari kerjasama dan saling menghargai.
Ketika suami ikut membantu membersihkan rumah, bukan berarti ia merendahkan diri, justru meneladani akhlak Rasulullah Saw yang penuh kasih dan rendah hati.
Membersihkan rumah dalam pandangan Islam bukan soal siapa yang wajib, tetapi tentang bagaimana setiap anggota keluarga menanamkan nilai kebersihan, cinta, dan tanggung jawab bersama.
Karena rumah yang bersih bukan hanya indah dipandang, tetapi juga membawa berkah dan ketenangan bagi penghuninya.***
