1 min read

Kajian Kitab Taisiirul Khollaaq Karya Syeikh Hafiz Hasan Al-Mas’udi oleh Prof Sholihan

nujateng.com – Kitab Taisiirul Khollaaq karya Syeikh Hafiz Hasan Al-Mas’udi seorang ahli sejarah dan geografi terkenal di masa klasik (lahir 896 M dan wafat 956 M).

Namun ada pandangan baru yang menyebutkan bahwa Al-Mas’udi adalah ulama yang hidup di sekitar akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Hal ini didukung oleh informasi di akhir kitab yang menyebutkan penulisan kitab terjadi pada tahun 1339 H (1921 M). Syeikh Hafiz Hasan Al-Mas’udi diperkirakan adalah ulama Al-Azhar di Mesir.

Prof Sholihan, Guru Besar Filsafat Islam UIN Walisongo Semarang memilih Kitab Taisiirul Khollaaq Karya Syeikh Hafiz Hasan Al-Mas’udi ini sebagai bahan kajian.

Dilansir dari Link YouTube: Https://youtu.be/ZbZuJ4oTJt8?si=e6D9qtKYT1DEHPj_ Video YouTube berjudul “#1 KAJIAN KITAB TAISIIRUL KHOLLAAQ – MUQADDIMAH – Part 1 – ” adalah sesi kajian subuh (kuliah agama) yang disampaikan oleh Prof Sholihan di Masjid Attaqwa.

Berikut adalah ringkasan dan penjelasan lengkap mengenai isi video:

Kitab yang dikaji adalah Taisiirul Khollaaq karya Syeikh Hafiz Hasan Al-Mas’udi.

Kitab ini dipilih karena relatif ringkas, populer di pesantren, dan berfokus pada ilmu Akhlak (budi pekerti atau moral).

Alasan Memilih Ilmu Akhlak: Pembicara menjelaskan bahwa ilmu-ilmu keislaman lain seperti Ilmu Tauhid, Fiqih, Hadits, dan Tafsir sudah sering dan rutin dikaji di masjid tersebut. Namun, kajian yang secara khusus dan mendalam membahas Ilmu Akhlak belum pernah ada.

Tujuannya adalah agar jamaah dapat memahami akhlak yang baik dan buruk, sehingga menjadi seorang Muslim yang sempurna: akidahnya benar, ibadahnya benar, dan akhlaknya baik

Perbedaan Ar-Rahman dan Ar-Rahim
Menurit Prof Sholihan, Ar-Rahman adalah sifat Maha Pengasih Allah yang berlaku di dunia untuk semua makhluk tanpa pandang bulu, sementara Ar-Rahim adalah sifat Maha Penyayang Allah yang berlaku di akhirat dan hanya untuk orang-orang Mukmin.

Sholawat: Ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW yang diutus oleh Allah tidak lain kecuali “untuk menyempurnakan Akhlak Yang Mulia” (innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq).***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *