Usulan Konsep Wisata Bahari Digital: Kanal Biru Mataram
3 mins read

Usulan Konsep Wisata Bahari Digital: Kanal Biru Mataram

Oleh: Agus Ujianto*)

SEMARANG – nujateng.com – ​Konsep ini bertujuan mentransformasi kawasan pesisir Kaligawe Semarang menjadi destinasi wisata air terstruktur dengan Unissula sebagai pusat inovasi teknologi dan menyediakan solusi green access bagi komunitas nelayan.


​I. Pilar Infrastruktur & Mitigasi: Kanal Mataram Abad 21


Kanal baru di sepanjang koridor Terboyo Lor hingga Unissula didesain multi-fungsi, mengadaptasi kearifan tata kelola air Kerajaan Mataram untuk tujuan mitigasi retensi air pasca Tol Laut dan transportasi.

Pembangunan Kanal Utama (Long Storage):
Menciptakan kanal air yang berfungsi sebagai kolam retensi memanjang (long storage) yang stabil, terintegrasi dengan Kolam Retensi Terboyo. Kedalaman dan desain kanal memungkinkan fungsi transportasi air kecil (perahu wisata dan logistik).

​Akses Nelayan Berkelanjutan (Green Access Hub):
Di kawasan Kanal Biru Mataram (dekat Terboyo), dibangun Pelabuhan Mikro Nelayan Tahan Banjir yang didukung teknologi. Pelabuhan ini menjadi titik transit di mana nelayan dapat memindahkan hasil tangkapan mereka dari perahu besar (yang berada di luar tanggul tol) ke perahu listrik/ramah lingkungan yang beroperasi di kanal buatan. Ini memfasilitasi jalur distribusi tanpa terhalang tanggul.

​II. Pilar Teknologi: Unissula sebagai Smart Waterfront Hub

​Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) diposisikan sebagai jantung teknologi dan edukasi destinasi wisata ini.

​Stasiun Pemantauan Terintegrasi:

​Teknologi:
Fakultas Teknik Unissula mengembangkan dan mengelola Stasiun Pemantauan Kualitas Air dan Subsidence berbasis IoT. Data real-time tentang kadar bakteri/amuba di kanal dan laju penurunan tanah ditampilkan secara interaktif di layar besar dekat Pelabuhan Mikro.

Edukasi:
Wisatawan dan nelayan dapat mengakses data ini melalui aplikasi wisata, mengubah destinasi menjadi Laboratorium Ekosistem Terbuka.

​Digital Floating Market (Pasar Apung Modern):
​Teknologi:
Mengembangkan platform digital terintegrasi (aplikasi e-commerce) yang menghubungkan nelayan (dari Green Access Hub) dan UMKM lokal di Pasar Apung Jumadil Kubro langsung dengan konsumen dan restoran.

Unissula Mart:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unissula dapat mendirikan gerai di pasar apung untuk riset model bisnis blue economy modern dan melatih UMKM dalam pemasaran digital.

​Pelabuhan dan Rute Smart Shuttle:
​Teknologi:
Perahu wisata dan angkut logistik di Kanal Biru Mataram dioperasikan dengan sistem shuttle berbasis aplikasi dan menggunakan perahu bertenaga surya atau listrik, sejalan dengan komitmen YBWSA terhadap lingkungan berkelanjutan.

​III. Pilar Ekonomi & Sosial: Destinasi Wisata Terstruktur
​Konsep ini menciptakan rute wisata yang menghubungkan simpul-simpul penting di Kaligawe:

​Hub A (Unissula Digital Dock):
Titik keberangkatan utama yang dilengkapi pusat informasi wisata, laboratorium hidup, dan toko suvenir berbasis inovasi kampus.

​Hub B (Pasar Apung Jumadil Kubro):
Pusat kuliner dan budaya di sekitar Terboyo Lor. Ini menjadi pusat distribusi hasil laut segar dari nelayan setempat.

​Hub C (Kolam Retensi/Tanggul View Deck):
Area edukasi mitigasi bencana dan pemantauan ekosistem pesisir.

​Dengan menjadikan Unissula sebagai lokomotif teknologi dan pendidikan, serta menciptakan solusi Green Access yang konkret bagi nelayan, Kanal Biru Mataram dapat bertransformasi dari kawasan rawan banjir menjadi pusat inovasi ekosistem pesisir yang terstruktur secara ekonomi dan resilien secara hidrologi.***

*)dr. H. Agus Ujianto, M.Si.Med., Sp.B adalah Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *