Bolehkan Berharap Doa dari Orang yang Dicintai? Begini Penjelasan Menyentuh dari Ustadz Abdul Somad
NUJATENG.COM – Manusia adalah makhluk yang diberi anugerah rasa termasuk rasa sayang, cinta, dan harapan. Tak sedikit orang yang berharap doa dari orang yang dicintainya, entah itu pasangan, keluarga, sahabat, atau seseorang yang spesial di hati.
Namun, sebagian orang mempertanyakan, apakah boleh berharap doa dari orang yang dicintai? Bukankah harapan seharusnya hanya ditujukan kepada Allah SWT?
Menanggapi hal ini, Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan yang menenangkan hati dan sarat makna. Dalam tayangan di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official, beliau menegaskan bahwa berharap doa dari orang yang dicintai hukumnya boleh dan tidak dilarang dalam Islam.
Ustadz Abdul Somad: “Boleh Berharap Doa dari Orang yang Dicintai”
Menurut UAS, meminta atau berharap doa dari orang lain termasuk orang yang kita cintai bukanlah hal yang terlarang. Bahkan, praktik ini sudah dilakukan oleh para ulama terdahulu.
UAS menuturkan,
“Aku mendoakan Imam Syafi’i selama 40 tahun,” kata Imam Hambali.
Dari kisah tersebut, dapat dipahami bahwa bahkan para ulama besar yang dekat dengan Allah SWT pun saling mendoakan. Artinya, manusia biasa yang penuh kekurangan tentu lebih membutuhkan doa dan dukungan dari sesamanya.
UAS menjelaskan bahwa berharap doa dari orang lain justru dianjurkan, karena kita tidak pernah tahu doa siapa yang paling mustajab di sisi Allah SWT.
Tiga Konsep Doa dalam Islam
Dalam penjelasan UAS, para tuan guru dan ulama modern membagi doa menjadi tiga konsep utama yang perlu dipahami oleh setiap Muslim.
1. Berdoa
Ini adalah bentuk doa yang dipanjatkan seseorang untuk dirinya sendiri. Doa bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, baik di dalam sholat maupun di luar sholat.
2. Mendoakan
Mendoakan berarti memohonkan kebaikan bagi orang lain. Rasulullah SAW pun sering mendoakan sahabat-sahabatnya dan umatnya tanpa diminta. Doa yang tulus untuk orang lain juga menjadi salah satu sebab turunnya keberkahan bagi si pendoa.
3. Meminta Didoakan
Meminta doa dari orang lain termasuk perbuatan yang dianjurkan dalam Islam. Sebab, kita tidak pernah tahu doa siapa yang lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
UAS menambahkan bahwa meminta doa dari orang saleh atau orang yang dicintai Allah adalah amalan yang membawa keberkahan. Selain memperkuat ikatan silaturahmi, kebiasaan ini juga menumbuhkan rasa rendah hati dan saling peduli antar sesama.
Harapan yang Menjadi Ibadah
Berharap doa dari orang yang dicintai bukan berarti menggantungkan diri kepada manusia. Justru sebaliknya, itu adalah bentuk usaha untuk memperbanyak wasilah atau jalan menuju terkabulnya doa.
Dalam Islam, doa memiliki kekuatan yang luar biasa. Kadang, doa yang tidak kita sadari seperti doa ibu, sahabat, atau pasangan yang tulus menjadi sebab datangnya pertolongan Allah SWT di saat kita tidak menduga.
UAS menegaskan bahwa konsep doa sebaiknya dipahami secara luas: bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga sebagai jembatan kebaikan bagi orang lain. Dengan demikian, setiap doa yang terucap, baik dalam cinta maupun dalam persaudaraan, menjadi bagian dari ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah SWT.***
Disclaimer: Artikel ini sudah terbit di portalpekalongan.com dengan judul: Bolehkah Berharap Doa dari Orang yang Dicintai? Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad
