Oleh: Syarifudin Fahmi (Alumni UIN Walisongo)
nujateng.com Dunia Pesantren tentu tidak asing dengan Ilmu Falak. Ilmu ini tidak hanya membahas tentang kapan dimulai dan berakhirnya puasa Ramadhan saja. Tetapi dengan Ilmu Falak, kita bisa mengetahui makna lain dari sebuah teks.
Perlu di ketahui, huruf hijaiyah dalam khazanah arab juga memiliki kandungan angka yang populer dengan sebutan abajadun. Yang jika diterjemah secara angka, a-ba-ja-dun (ا ب ج د ) adalah 1234. Satu huruf hijaiyah tidak selalu mengandung 1 angka, tetapi bisa puluhan atau ratusan, semisal ع adalah 70, خ adalah 600 dan seterusnya.
Pakar Ilmu Falak Mbah Ipud yang juga masyayikh PPRM Jagalan Kudus menulis dalam bahasa arab وندخل في العام الجديد بسرور. Bila dipecah per huruf dan dihitung angka hijaiyahnya, kemudian dijumlah, akan menghasilkan angka 1442, yang angka tersebut tentu tahun baru Hijriyah. Tepat! Dengan arti dan konteks kalimat yang dijumlahkan. Adapun kalimat berbahasa arab tersebut bermakna Kita memasuki tahun baru dengan riang gembira.
Nah, bagian menariknya adalah, beliau memilih kata ندخل dalam kalimat diatas, menggunakan fiil mudlori, yang dalam ilmu nahwu mengandung makna hal (present) atau istiqbal (future).
Hal ini tentu merupakan doa bahagia dan secercah harapan bagi kita, di tengah pandemi korona seperti ini. Karena fill mudlori diatas diawali dengan ن yang berwaqi’ mutakallim ma’a al-ghair. Bermakna ‘kita’ atau bersama-sama dalam jamaah.
Semoga 1442 benar-benar menjadi tahun pembuka kebahagiaan bagi kita semua. Amin