Arief Djunaidi: Kemarahan Terhadap Ahok Tetap Harus Terukur

0
2159
Arief Djunaidi, Foto: Dokumentasi

Semarang, nujateng.com – Kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih terus bergulir di masyarakat. Banyak pihak dan golongan yang memunculkan penafsiran terkait kasus tersebut.

Dosen Tafsir Alquran Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang, Dr. H. Arief Djunaidi, saat di temui  nujateng.com, Jumat (11/11) berpendapat bahwa apa yang dilakukan Ahok memang salah, namun respon yang dilakukan oleh umat jangan terlalu berlebihan.

“Ahok memang salah, tapi kemarahannya (masyarakat) itu juga harus terukur dan harusnya kita juga ikut mendoakannya (Ahok),” jelasnya.

Arief, yang juga menjabat Dekan Fakultas Syariah dan Hukum ini mencotohkan sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Abu Jahal terhadap Nabi Muhammad, dimana perlakuan Abu Jahal terhadap Nabi Muhammad begitu keras, sedangkan Nabi Muhammad membalasnya dengan halus.

“Tahu sendirikan bagaimana dulu Abu Jahal terkenal sangat kejam, tapi sebaliknya Nabi membalasnya dengan halus, jadi meski kita marah tapi kemarahannya itu tetap harus terukur,”tandasnya.

Sementara itu, Ketua   Tanfidziyah PWNU   Jateng, Drs. H.  Abu   Hapsin, Ph.D, pada acara  silaturahmi  seluruh perwakilan oramas antar umat beragama di kantor Gubernur Provinsi Jawa Tengah Rabu, (02/11) kemarin memaparkan bahwa  dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh  Ahok lebih baik hukum posistif yang menyelesaikan   dan   sepenuhnya   diserahkan   ke   pihak   yang berwenang  .

“Dugaan   penistaan agama sebaiknya kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, biarkan hukum berjalan sebagaimana   mestinya,   kita   negara   hukum   maka   biarkan   Polri   yang   menyelesaikannya,”ujarnya.

Abu Hapsin juga menyanggah  jika ada yang mengatakan NU tidak memiliki rasa sensifitas terhadap penistaan agama.

“Kami punya pendapat lain terkait dengan isu ini, bukan berarti kami tidak sensitif dalam agama,   tetapi   kami   melihat   isu   ini   lebih   dalam   dan   kami   lebih   memilih Indonesia yang damai,” tandasnya. (Abdus Salam/003)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.